Mahasiswa KKN UNIDA Dorong Gerakan “Cegah, Olah, dan Pilah” Melalui Pembagian Tempat Sampah di Desa Tajur Halang
.jpeg)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Djuanda (UNIDA) kembali hadir dengan program pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat. Kali ini, mereka melaksanakan kegiatan pembagian tempat sampah kepada warga Desa Tajur Halang sebagai langkah awal untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Program ini menjadi bagian dari gerakan “Cegah, Olah, dan Pilah”, sebuah adaptasi konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang lebih mudah dipahami dan diterapkan masyarakat desa. Gerakan ini bertujuan mengurangi timbunan sampah dengan cara sederhana: mencegah sampah sejak awal, mengolah sampah yang masih bisa dimanfaatkan, dan memilah sampah sesuai jenisnya. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UNIDA membagikan tempat sampah secara langsung kepada masyarakat di beberapa dusun. Setiap tempat sampah dilengkapi dengan penjelasan singkat mengenai cara penggunaannya, terutama bagaimana membedakan sampah organik, anorganik, dan residu.
Warga menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Mereka mengaku program ini sangat membantu, terlebih di tengah meningkatnya volume sampah rumah tangga yang sering kali menumpuk di lingkungan. “Kami sangat terbantu dengan adanya pembagian tempat sampah ini. Semoga dengan adanya fasilitas ini, warga semakin sadar untuk menjaga kebersihan desa,” ungkap warga desa tajur halang. Selain membagikan tempat sampah, mahasiswa juga melakukan sosialisasi singkat dari rumah ke rumah. Mereka menjelaskan bahwa Cegah berarti mengurangi sampah sejak dari sumbernya, misalnya dengan membawa tas belanja sendiri atau botol minum isi ulang. Olah berarti memanfaatkan kembali sampah organik menjadi pupuk kompos atau sampah anorganik untuk kerajinan. Sedangkan Pilah berarti memisahkan sampah sesuai jenisnya agar lebih mudah dikelola.
Kepala Desa Tajur Halang memberikan apresiasi terhadap program mahasiswa ini. Menurutnya, langkah sederhana seperti pembagian tempat sampah bisa membawa dampak besar bagi perubahan pola pikir masyarakat. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN UNIDA. Program ini tidak hanya memberikan fasilitas, tetapi juga pengetahuan yang membuka wawasan warga untuk hidup lebih sehat dan peduli lingkungan,” ujarnya. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak senang saat menerima sosialisasi dari mahasiswa. Mereka diajari cara sederhana membedakan sampah dengan permainan edukatif. Cara ini membuat anak-anak lebih mudah memahami dan diharapkan akan menjadi agen perubahan bagi keluarganya masing-masing. Program ini mendapat respon positif dari banyak pihak. Beberapa warga bahkan mengusulkan agar gerakan ini diperluas hingga ke sekolah, posyandu, dan masjid, sehingga kesadaran menjaga lingkungan bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan antara mahasiswa KKN UNIDA dan masyarakat Desa Tajur Halang, gerakan Cegah, Olah, dan Pilah diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan sementara. Melainkan, menjadi kebiasaan sehari-hari yang menjadikan Desa Tajur Halang sebagai contoh desa peduli lingkungan dengan gaya hidup minim sampah.